Meski sudah beberapa bukti ditemukan, masih banyak orang yang
meragukan eksistensi manusia raksasa. Para ilmuwan bahkan penasaran
terhadap kemungkinan pernah hidupnya jenis manusia besar ini.
Atas dasar itulah, sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan penelitian sejak awal tahun 2005 lalu di Suriah, Mesir, Lebanon, dan kawasan lainnya di Arab Saudi.
Atas dasar itulah, sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan penelitian sejak awal tahun 2005 lalu di Suriah, Mesir, Lebanon, dan kawasan lainnya di Arab Saudi.
Pelacakan tim ilmuwan Rusia yang dipimpin Ernst Muldashev ini
ternyata tidak sia-sia. Menurut laporan Trust Rusia pada 1 Desember 2005
lalu, mereka telah memperoleh penemuan penting dalam penyelidikan
bersejarah atas keberadaan manusia raksasa di planet kita ini.
Ernst Muldashev menunjuk beberapa contoh makam manusia raksasa. Dan
salah satu di diantaranya adalah makam Abel, terletak di sekitar
Damaskus ibukota Suriah.
Hanya saja mereka kurang leluasa mengadakan penelitian ini karena
adanya faktor penghambat. Menurut, Ernst Muldashev, warga setempat
dengan alasan agama dan faktor lainnya tidak menyokong penyelidikan ini.
Belakangan ini karena kerusakan makam yang ditimbulkan pencari harta
karun, sedikit banyak mereka berpeluang mendekati sejumlah makam.
Hasil temuan ilmuwan Rusia ini bukanlah suatu yang kebetulan. Karena,
selain legenda dari berbagai bangsa di dunia tentang manusia raksasa
dalam budaya barat dan timur, juga banyak dicatat dalam buku sejarah.
Sejumlah besar penemuan arkeologi belakangan ini juga sudah
membuktikannya.
Lihat saja penemuan jejak kaki raksasa di sebuah palung sungai Paluxy
di Glen Rose, Texas AS, serta lukisan raksasa yang ditemukan di etsa
lapisan terbawah padang pasir timur Los Angeles, California, AS. (Lihat
tabloid Era Baru edisi 14/Tahun I 2003).
Selain itu juga ditemukannya kerangka tulang manusia raksasa oleh tim
eksplorasi ARAMCO dalam eksplorasi ladang minyak di kawasan Empty
Quarter, sebelah Timur Arab Saudi.
Koran Travelling Thailand pada edisi 02 Juni 2005, juga melaporkan
bahwa bencana Tsunami di samudera Hindia pada 26 Desember2005 lalu telah
menyebabkan kerangka manusia raksasa purba terapung dipermukaan laut.
Kerangka manusia besar dengan tinggi 3.1 meter ini ditemukan di
kepulauan PP Thailand, dan sempat menjadi perhatian banyak orang.
Begitu juga laporan CNA, Singapura pada awal 2006 ini. Disebutkan di
negara bagian Johor, Malaysia yang berbatasan dengan Singapura tersiar
kabar adanya manusia raksasa dengan tinggi hampir tiga meter.
Menurut laporan media Singapura dan Malaysia, ada yang pernah melihat
manusia liar di hutan sekitar air terjun, Johor. Setelah berita itu
tersebar, lembaga himpunan alam Malaysia lalu kesana melakukan
pencarian, namun, sampai sekarang tidak ada hasil.
Dinas Pertamanan Nasional Johor menuturkan, mereka tidak punya data
terkait, dan tidak dapat membuktikan manusia liar itu benar-benar eksis
atau tidak.
Penduduk setempat yang pernah melihat manusia liar itu menceritakan,
manusia liar itu tingginya hampir tiga meter, jejak kaki yang
ditinggalkan panjangnya 50 cm, sekujur tubuhnya dipenuhi dengan bulu
lebat, celah giginya besar, wujudnya persis seperti gorila, dan kerap
muncul di hutan sekitar air terjun.
Setelah kabar tentang manusia liar bertubuh besar ini tersebar luas,
himpunan alam Malaysia lalu membawa serombongan reporter, menyelami
hutan di sekitar air terjun, Johor, mencari jejak manusia liar.
Kepada media, penanggung jawab himpunan alam Malaysia itu menuturkan,
bahwa manusia liar meninggalkan jejak kaki sepanjang 50 cm di berbagai
tempat.
Namun, dinas pertamanan nasional Johor mengatakan, karena tidak
mempunyai data yang lengkap, tidak dapat dipastikan makhluk apa
sesungguhnya manusia liar yang diceritakan penduduk setempat tersebut.
0 comments:
Catat Ulasan